Recent Posts

Tanaman Obat Diabetes

Tanaman Obat Diabetes

Istilah obat anti diabetes (OAD) sebenarnya kurang tepat, karena sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit yang biasa disebut kencing manis ini. Sedangkan obat yang ada sebenarnya hanya untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

Pemberian obat adalah usaha terakhir setelah pengaturan makan (diet) dan olahraga tidak memberikan hasil. Bhakan ada obat yang mengurangi kadar gula pada saat makan saja, setelah itu obat tidak akan mempunyai pengaruh apa-apa terhadap kadar gula dalam darah.

Bagi penderita diabetes, menurunkan kadar gula memang merupakan suatu perjuangan yang berat dan memerlukan kedisiplinan yang tinggi. Namun sekarang di kalangan kedokteran dan farmasi mulai menawarkan kemungkinan penggunaan bahan alami dari tumbuh-tumbuhan obat untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

Dalam edisi ini dimuat beberapa jenis tumbuhan yang bisaimanfaatkan untuk mengatasi kencing manis tersebut. Dengan mengkonsumsi ramuan tersebut diharapkan kadar gula darah penderita diabetes dapat selalu stabil dan normal.

1. Ciplukan (Physalis minima) Tergolong tumbuhan liar jenis perdu, tumbuh subur di dataran rendah sampai 1550 m di aas permukaan laut. Bunga berwarna kuning, buah berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan, kaau sudah tua berwarna coklat. Zat yang terkandung di salamnya yaitu asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula.

Ramuan

  • Ambil satu batang ciplukan yang sudah berbuah beserta akarnya.
  • Bersihkan, kemudian jemur agar layu.
  • Direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa satu gelas saja.
  • Saring lalu minum selagi hangat.
2. Kumis Kucing (Orthosiphon spicatus), tumbuh liar, batangnya berkayu segiempat agak beralur. Daun tunggal warna hijau, bunga warna putih, beang sari lebih panjang dari kelopak bunga. Zat yang terkandung di salamnya antara lain nthosiphonin glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, mionositol dan sinensetin.

Ramuan:

  • Ambil 7 lembar daun kumis kucing, 7 lembar daun sambiloto, 1/2 batang brotowali.
  • Potong-potong, kemudian direbus dengan 3 gelas air, hingga tersisa 2 gelas, saring.
  • Minum pagi dan sore masing-masing satu gelas.
  • Lakukan 30 menit sebelum makan
3. Jambu Biji (Psidium guajava), berasal dari tiongkok, berbuah sepanjang tahun, daun tungga berwarna hijau, buah bulat telur berwarna hijau kekuning-kuningan, bunga tunggal berwarna putih. Zat yang terkandung di salamnya antara lain tanin, minyak atsiri, minyak lemak, damar, zat semak, triterpenoid, asam malad dan asam apsel, asam amino, pektin, kalsium, fosfor, zat besi, mangan, ,magnesium, belerang, dan vitamin A,B dan C. saat dimasak kandungan vitamin C dapat mencapai 3-6 kali lipat lebih tinggi dari jeruk.

Ramuan :

  • Potong-potong 1 buah jambu mengkal (gemadung)
  • Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, saring.
  • Minum sekaligus
  • Lakukan dua kali sehari
4. Tapak Dara (catharantus roseus), berasal dari amerika tengah dan biasa ditanam sebagai tanaman hias. Warnanya ada yang putin, merah muda, buahnya buah bumbung, menggantung berisi banyak biji berwarna hitam. Di dalamnya terdapat lebih dari 70 macam alkaloid, yaitu komponen anti kanker dan berkhasiat menurunkan gula darah, tetapi menggunakan ini harus berhati-hati, tidak boleh melebihi batas karena mengandung racun yang berbahaya.

Ramuan:

  • Rebus 15 gram daun tapak dara segar dengan 5 gelas air hingga tersisa setengahnya.
  • Dinginkan, bagi menjadi 2 bagian yang sama, minum pagi dan sore.
5. Salam (syzyqium polyantahun), tumbuhan salam tumbuhan dataran rendah hingga yang berketinggian 1400 m di atas permukaan laut. Tinggi pohon dapat mencapai 25 m. Daun salam diketahui mengandung 0,05 % atsiri yaitu sejenis minyak anti bakteri, tanin, flavonoid, sitral dan euganol.

Ramuan:

  • Ambil 15 lembar daun salam segar.
  • Cuci, lalu rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas air.
  • Saring, minum ramuan ini sekaligus sebelum makan.
  • Lakukan 2 kali sehari
6. Dandang Gendis (Clinacanthus nutans), merupakan tanaman perdu, tinggi 2,5 m. Batang berkayu, tagak, beruas dan berwarna hijau. Daun tunggal berhadapan, bentuk lanset, brtulang menyirip, berwarna hijau.

Ramuan:

  • Ambil 2 genggam atau 10 gram daun dandang gendis yang sudah dilayukan.
  • Masukkan ke dalam air yang telah mendidih, dan rendam sekitar satu menit
  • Saring, setelah dingin minum.



Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top